Home Bahasa Cara Menulis dengan Bahasa Indonesia yang Sesuai Kaidah, Simak Penjelasannya!
Bahasa

Cara Menulis dengan Bahasa Indonesia yang Sesuai Kaidah, Simak Penjelasannya!

Share
Cara Menulis dengan Bahasa Indonesia yang Sesuai Kaidah
Share

salmanedukasi.com – Tidak sedikit penulis apalagi yang pemula masih banyak kesalahan mengenai cara menulis dengan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah. Padahal, bagi penulis itu adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Tak hanya untuk para penulis, namun untuk berbagai siswa maupun pelajar ilmu sastra khususnya Indonesia pun sangat penting untuk mempelajarinya dan menerapkannya. Kenapa sesuai kaidah sangat penting untuk menulis? karena setiap tulisan yang ditulis pun mempunyai aturannya masing-masing.

Cara menulis dengan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah akan memudahkan para penulis untuk menjadikan tulisannya rapi, enak dibaca, tidak berantakan, dan tentunya agar menarik dan mudah dibaca oleh pembaca. Karena ketika tulisan tidak sesuai kaidah, tidak akan banyak orang yang membacanya, bahkan baru membacanya sudah terasa malas.

Hal yang perlu diperhatikan mengenai cara menulis dengan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah adalah dengan memperhatikan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan begitu, penulisan pun akan berjalan dengan baik dan benar, yang tentunya akan mempermudah para pembaca.

Inilah beberapa cara menulis dengan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah dan perlu diperhatikan sebelum melanjutkan penulisan. Berikut penjelasannya:

1. PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

Cara menulis dengan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah pertama adalah bisa dilihat sesuai dari PUEBI yang merupakan kepanjangan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. PUEBI adalah suatu pedoman ejaan yang terbaru dari bahasa Indonesia yang telah resmi menggantikan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), dan keduanya tentu memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan tersebut seperti ada penambahan huruf vokal diftong ei pada PUEBI dan huruf kapital tak hanya digunakan sebagai awal nama orang namun julukan pun dapat dijadikan kapital. Selain itu di dalam PUEBI tak hanya menggunakan huruf miring untuk mendapatkan penegasan, tapi juga sekaligus tebal pun dapat digunakan, dan masih banyak lagi.

Cara menulis dengan Bahasa Indonesia yang sesuai kaidah salah satunya harus mengikuti PUEBI. Yang mana harus memperhatikan pemakaian huruf, penulisan pada kata, dan pemakaian tanda baca.

Pemakaian huruf bisa meliputi seperti penggunaan huruf abjad, vokal, konsonan, diftong, gabungan-gabungan, kapital, miring, dan tebal. Masing-masing dari huruf tersebut memiliki kaidahnya dan kegunaannya masing-masing.

Selain itu ada penulisan kata dalam PUEBI, yaitu seperti kata dasar, imbuhan, bentuk ulang, gabungan, penggalan, kata depan, partikel, singkatan, akronim, angka dan bilangan, kata ganti dan sandang. Dalam penulisan kata pun mempunyai aturan dan penempatannya masing-masing.

Yang terakhir ada pemakaian tanda baca, hal ini akan sangat membantu para pembaca agar sesuai dalam membaca intonasi dalam tulisan. Tanda baca meliputi titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), hubung (-), tanya (?), seru (!), elipsis (…), petik (“…”), petik tunggal (‘…’), kurung ((…)), kurung siku ([…]), garis miring (/), dan tanda pisah.

Untuk aturan-aturan penulisan dan penggunaan yang lengkap dan benar dapat dipelajari langsung dalam PUEBI yang dikeluarkan oleh badan bahasa (Kemdikbud). Dari situ, kita bisa belajar lengkap cara menulis dengan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah menurut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

2. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Cara menulis dengan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah kedua yaitu dilihat dari KBBI atau bisa disebut juga dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. KBBI sangat penting untuk pedoman penulisan kata yang benar, namun saat ini banyak sekali kata serapan atau tidak baku yang juga dapat digunakan.

Kata tidak baku biasanya digunakan untuk penulisan yang nonformal. Sedangkan kata baku dibutuhkan untuk penulisan yang formal, oleh karena itu kata-kata yang formal ini membutuhkan KBBI sebagai pedoman penulisan.

KBBI merupakan kamus bahasa Indonesia terlengkap dan terakurat untuk menentukan bahasa Indonesia yang benar dan sesuai kaidah. Saat ini, KBBI sudah mempunyai beberapa edisi yang telah mengalami perubahan dikarenakan banyak kata-kata baru yang telah dimasukkan ke dalam kamus ini.

Sangat disayangkan, jika para penulis tak mengerti kata-kata dasar dari sebuah bahasa Indonesia. Sebenarnya, tak hanya penulis ataupun yang bergelut dengan sastra saja yang harus belajar mengenai KBBI. Namun, kita sebagai rakyat Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia pun wajib untuk mempelajarinya.

Saat ini, bahkan orang yang di luar negeri banyak yang bisa berbahasa Indonesia, mereka mempelajari bahkan terlihat lebih mendalami daripada rakyat Indonesia sendiri. Oleh karenanya, kita sebagai orang yang memiliki bahasa Indonesia harus lebih bisa dan lebih mengetahui tentang bahasa Indonesia.

Ada beberapa kata yang baku dan tidak baku. Berikut contoh bahasa Indonesia yang tidak baku dan baku sesuai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu:

  • Apotik (tidak baku), Apotek (baku)
  • Analisa (tidak baku), Analisis (baku)
  • Deterjen (tidak baku), Detergen (baku)
  • Hapal (tidak baku), Hafal (baku)
  • Resiko (tidak baku), Risiko (baku)

Itulah cara menulis dengan Bahasa Indonesia yang sesuai kaidah dan perlu diperhatikan bagi para penulis. Hal ini akan membantu tulisan menjadi baik dan benar, juga para pembaca pun dapat memahaminya dengan mudah.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Selengkapnya